Rokok Tak Senikmat Dulu

Isu sudah kadung menyebar , harga rokok akan naik drastis. Jika saja benar-benar terjadi, orang harus rela merogoh koceknya lebih dalam agar bisa mengisap uap nikotin, tar, krom, timbal, h i drogen sianida, dan kroninya ke dalam paru-paru . Tak sedikit orang yang mulai bersungut-sungut mengomentari wacana ini. Sebentar lagi harga rokok naik, minimal Rp50.000 per bungkus. Komoditas yang dalam billboard-billboard besar di jalanan selalu dipampang dengan atribut “membunuhmu” ini, harganya tak lagi bisa dibilang murah. Tentu tak begitu saja harga rokok bisa dinaikkan, perlu ada kajian mendalam dari sisi ekonomi, industri, petani, hingga sektor lapangan kerja. Wacana ini muncul setelah dirilisnya sebuah penelitian yang dilakukan oleh para akademisi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Simpulan dari penelitian itu menyatakan bahwa ada keterkaitan yang erat antara harga rokok dan jumlah perokok. Tim peneliti mengungkap bahwa mayoritas perokok (jumlahnya sampai ...